Rojiun, pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah, ini hanya memiliki satu kaki. Meski memiliki fisik tak sempurna, pria 34 tahun ini tetap gigih mencari nafkah untuk keluarganya. Rojiun hidup dalam perantauan. Dia harus meninggalkan kampung halaman untuk mengais rezeki di Maospati, Magetan, Jawa Timur.
Sehari-hari, dia berjualan batagor. Gerobak dagangan dikayuhnya dengan satu kaki. Rojiun tak pernah mengayuh pedal gerobaknya satu putaran penuh. Kondisi satu kaki memaksanya hanya mengayuh pedal separuh putaran saja.
Berat gerobak itu segaris dengan berat beban hidupnya. Suami Wendahniati ini harus menempuh puluhan kilometer untuk menjajakan batagor. Dagangan itu biasanya baru habis pukul empat sore. Bahkan Rojiun terkadang baru sampai di rumah pukul sebelas malam.
Rata-rata penghasilan perhari sekitar Rp 20 ribu. Hasil keringat itu dia gunakan untuk menghidupi istri dan kedua anaknya; Habibah Nurul Aisah yang berusia 4,5 tahun dan Falih Arsyada Khildan yang baru berusia 9 bulan.
Kesulitan hidup dan keterbatasan fisik tak membuat Rojiun menyerah. Dia juga tak pernah merengek kepada sanak saudara yang tinggal di Brebes. Sebab kondisi mereka tak jauh beda dengan Rojiun. Ibarat kata, sebelas dua belas. Para kerabat Rojiun hanya buruh tani dan pekerja serabutan saja.(cerminan.com)
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING