Saat ini Saya senang sekali, Saya ada ditempat yang hangat dan nyaman walaupun gelap.
Tetapi ah.. Itu tidak jadi masalah, Saya selalu senang sekali, Tuhan telah memilihkan tempat ini untukku.
Saya Dapat rasakan Ibu tersenyum,
dengarkan nada Ibu yang lembut.
Tetapi Bu, kenapa sekian hari ini Ibu menangis..?
v
Malam ini Saya juga mendengar Ibu menangis, bahkan waktu tangisanmu semakin jadi, tiba tiba Ibu memukulku, yang masihlah ada pada perut Ibu. Saya Kaget sekali Bu.. Saya ingin sekali memelukmu dan ajukan pertanyaan padamu,
mengapa Ibu bersedih..?
Siapa yang sudah bikin Ibu menangis..?
Tetapi Ibu senantiasa memukulku.. sakiiiit Bu..
Ibu.. Saya ingin ajukan pertanyaan, kenapa hari ini Ibu mencaci maki Saya..?
Saya bahkan juga tidak paham apa salahku..?
Yang ada Ibu hanya berteriak sembari mengatakan nama Seorang yang Ibu katakan sebagai Ayahku, Seseorang yang tempo hari memukul Ibu.
Ibu.. Saya ingin membelai Wajahmu dan menyeka air matamu, Saya ingin mengemukakan Saya sayang Ibu agar Ibu tenang,
tetapi tanganku masihlah sangat kecil agar bisa merangkul bahkan juga membelai wajahmu Bu..
Tetapi Tenanglah Bu, saya benar benar bakal membahagiakan Ibu saat saya tumbuh besar nantinya. Saya akan jadi jagoan kecil Ibu dan membuat perlindungan Ibu, agar tak ada lagi yang menyakiti Ibuku.
Inilah cerita inspiratif seorang wanita cacat fisik yg tidak menyerah pada kondisi. Wanita perkasa itu yaitu Pauziah A Kadir (52), yang menderita kanker tulang mulai sejak 31 th. lalu. Anggota badannya tak lengkap lagi sejak penyakit itu menggeroti tulangnya.
Cerita Inspiratif Pauziah yang Hampir 100 Kali di4mput4s1 Tetapi Tetaplah Giat Bekerja
Pauziah yg tidak menyerah pada penyakit yang bikin anggota tubuhnya mesti di4mput4s1 sedikit untuk sedikit itu berikan ide semangat luar biasa untuk orang lain
dengan anggota badan yang lengkap.
Walau tidak lagi mempunyai kaki serta sebagian jari tangannya juga telah di4mput4si, Pauziah yang telah berusia lebih dari 1/2 abad tetaplah bekerja dengan jual nasi lemak dengan mengendarai motor.
“Tulang saya membusuk setiap hari serta telah hampir 100 kali anggota tubuh saya dipotong sedikit untuk sedikit, ” ucap Pauziah.
Pauziah bahkan mengibaratkan dianya kelihatannya kayu yang makin hari makin rapuh serta busuk lantaran digerogoti oleh rayap. Semuanya sisi badannya yang mempunyai tulang seperti tinggal menghitung hari untuk Ia ikhlaskan dipotong untuk tetap hidup.
Pauziah yang tinggal bersama anak dari saudaranya itu tak pernah ingin menyerah pada penyakit serta bentuk fisiknya yang tak akan lengkap seperti manusia normal biasanya.
“Tapi saya tidak ingin menyerah kalah. Pada saat saya masihlah dapat saya bakal bekerja untuk melanjutkan hidup serta akan tidak menyusahkan orang lain, ” ucap wanita perkasa yang tinggal di Kampung Pertama, Malaysia itu.
Kisah perjuangan Pauziah melanjutkan hidup dengan terbatasnya serta semangat luar biasa itu mengingatkan kita pada Firman Allah yang terus-menerus di lagi dalam Surat Ar Rahman, “Lalu nikmat Tuhan manakah yang anda dustakan? ”
CAR,HOME DESIGN,HEALTH, LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING