loading...

Setelah Bertaubat Lalu Kembali Melakukan Maksiat, Bagaimana Hukumnya ? Berikut Penjelasannya !





Setiap muslim wajib menjauhkan dirinya dari maksiat-maksiat. Ia tundukkan jiwanya sekuat tenaga agar tidak menuruti nafsunya. Jangan sampai dirinya menjadi kuda tunggangan syahwat dan hawa nafsunya.

Harus disadari juga, syetan selalu menggoda manusia untuk berbuat maksiat. Maka kewajibannya yaitu tidak menuruti godaan syetan dan berlindung kepada Allah saat merasakan godaan itu.

وَإِمَّا يَن�'زَغَنَّكَ مِنَ الشَّي�'طَانِ نَز�'غٌ فَاس�'تَعِذ�' بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ” (QS. Al-A’raf : 200)

Ketika seorang muslim telah terjerumus ke dalam maksiat, ia harus bertaubat kepada Allah dengan taubatan Nasuha. Yaitu kembali dari perbuatan dosa pada ketaatan. Bentuknya dengan menyesali perbuatan dosa yang sudah dilakukan, bertekad tidak akan lagi ingin kembali kepada maksiat itu, meminta ampunnan kepada Allah, serta mengganti perbuatan dosa itu dengan kebaikan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَو�'بَةً نَصُوحاً

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (yang semurni-murninya). ” (QS. Al-Tahrim : 8)

Al-Imam Ibnu katsir Rahimahullah menulik pendapat ulama tentang taubat ini, “Taubat nasuha yaitu meninggalkan dosa di saat itu juga, menyesali dosa yang sudah diperbuat di saat lalu, bertekad tidak mengerjakannya di masa mendatang. Lalu jika dosa itu berkaitan dengan hak orang lain, ia kembalikan kepadanya dengan cara yang baik. ”

Bagaimana bila seseorang yang sudah bertaubat lalu kembali melakukan dosa lagi?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata,

ولو تاب العبد ثُم عاد إلى الذنب، قَبِل


الله توبته الأولى، ثُمَّ إذا عاد استحق العقوبة، فإن تاب تابَ الله عليه أيضًا


“Kalau seorang hamba bertaubat lalu kembali melakukan dosa, Allah terima taubatnya yang pertama. Lalu jika ia kembali berdosa, ia berhak mendapat hukuman. Jika ia bertaubat, Allah terima taubatnya lagi. ”

Ibnu Taimiyah melanjutkan penjelasannya,
kalau seorang muslim yang telah bertaubat lalu kembali lagi melakukan dosa tidak boleh nekad dengan terus menerus melakukan dosa itu. Tapi ia mesti selalu bertaubat walau ia kembali terjerumus maksiat 100 kali dalam sehari.

Diriwayatkan dari Ali, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ ال�'عَب�'دَ ال�'مُفَتَّنَ التَّوَّابَ

“Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba yang terpedaya berbuat dosa lagi suka bertaubat. ” (HR. Ahmad meriwayatkannya secara tunggal)

Dalam hadits lain, “tidak ada dosa kecil bila dikerjakan terus menerus, serta tidak ada dosa besar bila beristighfar. ” Dalam hadits lain, “tidaklah terus menerus melakukan dosa orang yang beristighfar, walaupun ia kembali mengulanginya 100 seratus kali dalam satu hari. ”

Maksud istighfar di sini adalah istighfar dengan hati yang disertai lisan. Sesungguhnya orang yang bertaubat seperti orang yang tidak miliki dosa. Seperti disebutkan di hadits lain, “tidak ada dosa besar yang disertai istghfar dan tidak ada dosa kecil yang dilakukan terus menerus. ”

Bila seseorang melakukan dosa kecil terus menerus tanpa henti jadi dosa kecil itu bakal jadi dosa besar. Bila bertaubat darinya jadi pasti diampuni. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَو�' ظَلَمُوا أَن�'فُسَهُم�' ذَكَرُوا اللَّهَ فَاس�'تَغ�'فَرُوا لِذُنُوبِهِم�'

 " Dan (juga) orang-orang yang jika mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. ” (QS. Ali Imran : 135)
Jika bertaubat dengan taubat yang benar tentu diampuni dosa-dosanya. Bila ia kembali berbuat dosa jadi ia harus bertaubat lagi. Bila ia bertaubat, tentu Allah terima lagi taubatnya.

Siapa yang telah bermaksiat, segeralah taubat dengan taubat nasuha yag salah satunya bertekad tidak akan lakukan maksiat itu kembali. Bila ia terjerumus lagi ke maksiat, jadi ia wajib bertaubat lagi. Jangan berputus asa dari ampunan Allah dan rahmat-Nya. Wallahu A’lam.

Semoga Sahabat Semua Berkenan Untuk Menyebarkan Artikel Ini Dengan Membagikan Ke Sahabat Facebook Yang Lain.. Terimakasih ..!



CAR,FOREX,DOMAIN,SOE,HEALTH,HOME DESIGN